Hurting Office
“Saya tidak percaya akan FengShui-FengShui an! Jangan paksa saya untuk mempercayai tahayul itu!”
Kalimat di atas berasal dari ruangan VIP sebuah restoran. Ruangan yang sering di-booking untuk mengadakan event pribadi seperti pada hari tersebut.
Di dalam ruangan tersebut, duduk tiga orang pria mengelilingi sebuah meja makan yang lengkap dengan lauk pauk terhidang.
Sosok pertama, adalah seorang pria muda berusia akhir 30 tahun. Penampilan putih bersih, tinggi dan tampan, sebut saja Tanri. Di sampingnya duduk seorang pria berusia awal 40 tahun, bertubuh agak gempal, sedikit feminim namun juga menarik, bernama Yohan. Dan duduk di seberang Tanri, terdapat seorang pria muda berusia hampir 30 tahun yang tadi berteriak lantang, bernama Ifan.
Pertemuan antar ketiga orang ini dalam rangka mematangkan sebuah kerjasama. Ketiga orang ini bermaksud untuk membuka sebuah perusahaan pelayaran.
Tanri adalah seorang pengusaha bidang energi yang memiliki kesuksesan besar di kota asalnya. Pada kerjasama ini bertindak sebagai penyuntik modal dengan porsi 40%. Yohan merupakan sosok berpengalaman pada bidang pelayaran, telah bekerja paad profesi tersebut selama belasan tahun. Dan yang terakhir Ifan merupakan seorang anak muda fresh graduate dari universitas luar negeri, bidang management bisnis. Sedang menganggur, namun memiliki orang tua yang memiliki kekuatan modal cukup besar.
Yohan merupakan orang tengah yang menghubungkan kedua sosok lainnya. Ia memiliki ide, namun tidak memiliki modal. Sehingga ia mengajak kedua orang yang tidak saling mengenal ini untuk menanamkan modal.
Setelah ketiga belah pihak menandatangani pembentukan perusahaan, yang diikuti oleh setoran modal, pertemuan hari ini dilakukan untuk membahas strategi berikutnya.
Perdebatan di atas terjadi ketika membahas mengenai rencana pencarian tempat untuk kantor base operasional.
“Ifan, anda tenang dulu. Mengundang seorang ahli FengShui untuk mencari dan menata kantor kita tentu tidak ada ruginya.” Yohan berkata untuk menenangkan.
“Saya sudah bilang, bahwa saya sebagai penganut agama, tidak percaya begituan! Apa-apaan FengShui itu? Selain tidak percaya, saya juga tidak rela mengeluarkan uang sepeserpun untuk biaya tersebut!”
Ifan kembali bersuara lantang sambil menatap Tanri yang ada di hadapannya dan menutup argumentnya dengan kalimat, “Koko jangan mau dibodohi dengan tahayul seperti itu.”
“FengShui bukan tahayul!” Tanri menjawab dengan dingin menahan emosi. “Apa yang saya capai sampai hari ini semuanya berkat FengShui.”
Kemudian menyambung, “Master FengShui yang akan diundang adalah teman saya. Anda seharusnya bersyukur karena beliau berkenaan membantu. Anda tidak perlu mengeluarkan biaya sepeserpun, semua biaya saya yang menanggung! Jika anda tidak setuju menggunakan FengShui, saya ingin kerjasama ini dibatalkan saja. Antara anda yang membeli modal saya atau saya yang membeli modal anda!”
Sang praktisi FengShui yang dimaksud Tanri adalah saya. Kami memang telah saling kenal cukup lama sehingga bisa bisa dianggap berteman cukup dekat. Namun sesungguhnya mengapa ia begitu fanatik dengan FengShui? Kita harus kembali ke waktu beberapa tahun yang lalu.
Tanri merupakan seorang pria muda lulusan luar negri. Ia merupakan anak sulung dari tiga bersaudara. Setelah menyelesaikan study-nya, ia kembali ke kampung halaman dan membantu sang ayah.
Sang ayah memiliki sebuah perusahaan bahan kimia. Total ada tiga orang pemegang saham, ayah Tanri sendiri, memiliki porsi 20 persen. Tanri diangkat menjadi direktur operasional menggantikan direktur lama yang dianggap kurang memberikan hasil yang memuaskan. Dan agar sang anak berkenaan, ayah Tanri memberikannya porsi saham separuh dari jatah miliknya.
Perusahaan tersebut merupakan perusahaan yang merugi. Namun pada dasarnya, Tanri merupakan sosok yang cerdas dan memiliki kemampuan. Tanpa membuang terlalu banyak waktu, ia berhasil menguasai seluk beluk perusahaan tersebut. Ia lalu melakukan banyak perubahan untuk menciptakan efisiensi yang diperlukan agar perusahaan tersebut berjalan lebih baik.
Ditengah effortnya tersebut, pada tahun 2012, kami bertemu. Diperkenalkan oleh sang sepupu yang ketika itu mengundang saya untuk melakukan audit FengShui. Pada sebuah sesi makan malam bersama, Tanri meminta kesediaan saya untuk meninjau destiny-nya.
Tanri memiliki chart special. Seluruh chart terdiri dari logam dan air. Menciptakan struktur element ganda yang murni dengan kondisi saling melahirkan. Kedua element murni dan tidak ternodai oleh element lain. Membentuk keseimbangan sempurna antara logam dan air. Chart seperti ini merupakan chart kelas atas yang sering disebut sebagai image ganda pembentuk hurting officer.
Struktur hurting officer menjadi istimewa sebab keindahannya tidak pernah berhenti memberikan rasa kagum bagi para praktisi yang membacanya. Mereka yang memiliki struktur ini, senantiasa merupakan sosok yang tampan, cemerlang, cerdas dan memiliki pencapaian tinggi.
Terdapat lima jenis struktur hurting officer, yaitu 木火通明 (Kayu dan api menyambung terang), 火土成慈 (Api dan tanah menghasilkan cinta kasih), 土金毓秀 (Tanah dan logam melahirkan keindahan), 金白水清 (Logam putih air jernih), 水木清奇 (air jernih kayu indah).
Di antara ke lima formasi di atas, 金水傷官, hubungan hurting officer logam dan air merupakan yang terbaik dari sisi kecerdasan dan ketampanan. Karena air merupakan pelambang kebijaksanaan, dan logam yang dibasuh air merupakan element paling berkilau dan indah. Mereka yang memiliki struktur ini pasti berkulit putih bersih, tampan dan elegan. Tidak cukup sampai di sana, juga merupakan sosok yang sangat cerdas dan kreatif.
Demikian ketika mengamati chart Tanri saya mengangkat alis. Gesture ini tertangkap oleh Tanri yang kemudian bertanya, “Apa yang terlihat oleh master? Sudi sekiranya memberikan pentunjuk.”
“Tidak, tidak.” Saya buru-buru menyanggah. “Sudah cukup lama saya tidak bertemu dengan chart struktur spesial seperti ini.”
“Bagaimana yang disebut spesial?” Tanri melanjutkan pertanyaannya.
“Chart anda hanya terdiri dari dua element yang sama kuat. Saling melahirkan, menyeimbangkan, sehingga tercipta kemurnian logam dan air. Kemurnian ini menciptakan kemuliaan. Kekayaan dan pencapaian tak sulit untuk didapatkan.”
Tanri yang mendengar penjelasan saya menatap dengan ekspresi serius.
Saya melanjutkan, “Saat ini anda baru menapak langkah pertama anda pada dunia bisnis. Sayangnya karena sedang berada pada periode yang tidak mendukung, kemurnian ini belum maksimal. Masih banyak hal yang akan membuat kalang kabut tidak stabil.”
Tanri lalu menceritakan apa yang sedang ia kerjakan selama ini. Lalu berkata, “Memang saya baru mewarisi pekerjaan dari orang tua saya. Naik dan turun, gejolak sana sini memang saya alami. Namun saya tidak merasa hal ini di luar kewajaran. Namanya juga merintis.”
Mendengar perkataan ini, saya tersenyum dan di dalam hati berkata, sungguh menggambarkan ciri chart Hurting Officer. Semangat dan sangat optimis.
“Anda merasa tidak kalang kabut, dikarenakan kemampuan anda yang di atas rata-rata. Mampu mengerjakan banyak hal yang bagi sebagian orang terlalu rumit.”
Saya melanjutkan, “Namun sebentar lagi, akan muncul peristiwa yang membuat anda kalang kabut. Masalah yang jauh lebih besar dibandingkan kemampuan anda.”
Tanri terhenyak sedikit. Bertanya, “Musibah apakah gerangan?”
“Mulai dari 立夏 (Hari pertama musim panas) sampai 大暑 (Major Heat) akan muncul ancaman bencana api pada diri anda. Bisnis anda yang berkaitan dengan industri bahan kimia, membuat ancaman api ini harus diperhatikan secara serius.”
Seperti yang saya duga, mereka yang bekerja pada bidang Oil dan Gas sangat sensitif terhadap masalah api. Yang jika terjadi bukan saja menimbulkan kerugian, namun bahkan tragedi yang tak terkira. Setelah saya mengungkit persoalan bencana api, Tanri sedikit kaget, meluruskan cara ia duduk dan bertanya, “Sesungguhnya awal musim panas ini kapan ya Master? Lalu bagaimana cara saya untuk menghindarinya?”
Saya menjawab, “Musim panas tahun ini akan dimulai dari 5 Mei, dan Major Heat jatuh pada 22 Juli. Sehingga total ada sekitar 75 hari yang harus anda waspadai. Untuk menghindar cukup sulit. Namun untuk memperkecil masalah, ada beberapa cara yang bisa anda lakukan.”
“Mohon petunjuknya Master. Kias apa yang bisa saya lakukan.” Tanri mencecar saya dengan ekspresi tidak tenang.
Ketidaknyamanan perasaan Tanri bisa dimengerti sebab sebelum pertemuan ini, ia telah banyak mendengar testimoni dari sang sepupu, yang juga memiliki pengalaman unik mengenai management bencana bersama saya. Sehingga ia tahu, saat saya memperingatkan mengenai sebuah musibah, ancamannya nyata dan bukan hanya kata-kata yang tidak berdasar.
“Banyak orang salah kaprah mengenai cara memanage Destiny.” Saya menjawab kekhawatiran Tanri.
“Menyangkut cara mengubah nasib atau destiny, orang-orang selalu beranggapan bahwa ada cara, ritual yang bisa menciptakan mukjizat. Mengubah sesuatu yang buruk menjadi baik secara seketika. Namun sesungguhnya tidak ada keajaiban seperti ini. Sesuatu yang instan tidak pernah terjadi di alam semesta. Semuanya membutuhkan proses. Segala sesuatu terjadi akibat banyak sebab yang saling berhubungan dan bergantungan.”
“Musim panas akan dimulai sekitar 40 hari lagi. Daripada membuang waktu melakukan ritual-ritual yang tidak berdasar, saya sarankan anda melakukan pengecekan ulang pada setiap sudut perusahaan anda. Mana bagian-bagian yang beresiko tinggi harus diperhatikan dengan lebih seksama. Sebisa mungkin menghindari human error.”
Tanri tidak sendirian, kalimat seperti ini sudah sering saya ucapkan kepada banyak orang. Bahwa Destiny Reading meski merupakan keilmuan yang meski terlihat ajaib, namun sesungguhnya berdasarkan tinjauan ilmiah. Sehingga tidak ada yang namanya mukjizat atau ritual yang bisa mengubah nasib seseorang. Semuanya berpulang pada tindakan dan effort orang tersebut. Waktu, tempat dan tindakan yang tepatlah yang mentrigger terciptanya sebuah peristiwa.
Mendengar jawaban saya, Tanri masih mendesak, “Hal tersebut pasti akan saya segera lakukan. Namun apakah tidak ada dewa yang bisa yang bisa disembayangi atau kias yang bisa dilakukan sama sekali? Saya benar-benar mohon petunjuknya Master.”
Saya berdiam sejenak. Meneguk teh yang dituangkan oleh sepupu Tanri yang sedari tadi berdiam diri melihat interaksi kami.
“Sebenarnya ada satu dewa yang bisa anda temui. Dewa yang sangat tepat untuk situasi seperti ini.”
Tanri dan sang sepupu duduk tegak dengan mimik yang serius menanti saya melanjutkan.
“Dewa tersebut bernama Asuransi.” Saya menjawab sambil tersenyum.
Seketika mereka berdua menghembuskan nafas mendengarkan kalimat anti klimaks ini. Tawa kami bertiga pecah bersama-sama.
Saya kemudian melanjutkan setelah situasi lebih tenang.
“Namun saya serius. Yang bisa anda lakukan selain melakukan kontrol yang lebih baik mulai sekarang, adalah anda harus membeli polis asuransi untuk perusahaan anda. Dengan demikian, seandainya kemungkinan terburuk terjadi, masih ada jalan keluar.”
Usulan ini disetujui oleh Tanri. Makan malam tersebut kami tutup dengan komitmen Tanri untuk menjalankan apa yang telah saya sarankan.
Musim panas pun datang. Tanri telah melakukan banyak hal untuk memastikan pabrik yang ia miliki terbebas dari potensi bencana, terutama kebakaran. Setiap kali briefing, ia selalu mewanti-wanti ke setiap karyawannya mengenai perlunya kewaspadaan akan hal ini. Tak lupa ia juga mengupgrade scope cakupan dan nilai tanggungan asuransi yang mencover keseluruhan pabriknya.
Pada suatu malam menjelang Summer Solstice, 夏至 yang jatuh pada 21 Juni, terjadilah sebuah musibah yang tidak terduga.
Setiap pabrik pengolahan tentu membutuhkan pasokan listrik yang besar. Cukup besar sehingga harus memiliki trafo listrik independen yang dipasang pada lingkungan pabrik tersebut. Pada sebuah malam berangin kencang, tiba-tiba panel listrik tersebut meledak. Percikannya entah bagaimana menyambar sampai ke salah satu tangki penyimpanan bahan kimia yang memang sangat flameable. Ledakan terjadi, api berkobar. Angin yang kencang, menambah kecepatan api meluas. Meski telah mempersiapkan banyak hal, para karyawan yang berjaga tidak bisa berbuat apapun melawan kekuatan alam ini. Saat api bisa dipadamkan keesokan harinya, 70% bagian dari pabrik tersebut telah musnah menjadi abu.
“Master. Apa yang anda sampaikan telah menjadi kenyataan.” Tanri menelpon saya setelah api padam. Di belakangnya saya mendengar banyak suara kesibukan. “Hari ini bencana api telah melahap pabrik saya. Kerugian, saya belum tahu sebesar apa.”
Sebelum Tanri menelpon, saya sudah mengetahui hal ini sebab kebakaran besar tersebut memang sangat heboh.
Saya menjawab dengan penuh penyesalan, “Ya ko Tanri, saya sudah tahu. Saya sungguh turut bersimpati atas musibah ini. Maaf karena saya tidak sanggup membuat anda menghindari masalah ini. Apakah ada yang bisa saya lakukan untuk anda?”
Tanri buru-buru menjawab, “Tidak, tidak Master. Justru saya harus berterima kasih karena informasi dari anda, saya memiliki kesempatan untuk mendaftar asuransi penuh atas pabrik ini. Mohon jangan dijadikan beban.”
“Saya hanya ingin bertanya, pasca bencana ini, apakah saya bisa bangkit lagi? Lalu apakah ke depannya akan muncul musibah seperti ini lagi?” Tanri mengungkapkan tujuannya menelpon saya.
“Bencana ini terjadi pada tahun baik anda. Sehingga bisa dikatakan ada bencana namun ada solusi. Setelah ini, anda pasti akan bisa bangkit kembali, dan bahkan akan berlari lebih kencang. Silahkan anda lakukan apanyang harus dilakukan tanpa khawatir.”
Saya menjawab menenangkan Tanri, setelah terlebih dahulu membuka data chart BaZinya.
“Masalah terdekat hanya akan terjadi 2 tahun lagi, di 2014. Usahakan sebelum memasuki tahun tersebut kita menyisihkan sedikit waktu untuk berbincang mengenai hal ini.”
Tanri mengiyakan. Setelah berbincang sedikit lagi, sambungan telepon tersebut kami tutup.
Belakangan saya mendengar bahwa nilai klaim asuransi yang didapatkan oleh Tanri jauh lebih besar dibandingkan kerugiannya. Suntikan dana segar ini, kemudian ia pergunakan untuk membangun sistem dari awal. Sistem yang jauh lebih efisien dan menguntungkan pada pabrik kimia tersebut. Kondisinya kemudian bahkan jauh lebih baik dibanding sebelum musibah terjadi.
Pada sisi lain, Tanri yang merasa terselamatkan, semakin banyak berinteraksi dengan saya. Setiap kali mengunjungi kota tempat ia tinggal, setidaknya kami bertemu untuk satu sesi makan sambil mengobrol. Keakraban dan pertemanan pun terjalin lewat proses ini.
Di penghujung tahun 2013, Tanri mengundang saya khusus untuk datang ke kota domisili mereka. Saya memenuhi undangan yang tidak biasa tersebut karena agaknya ada hal penting yang hendak ia sampaikan.
“Master. Tujuan saya khusus mengundang anda pada hari ini adalah karena dahulu anda pernah berpesan agar saya mencari anda untuk menanyakan resiko bencana di tahun depan. Pengalaman terakhir benar-benar membuka mata saya. Malam ini, saya mohon petunjuk dari anda lagi.”
Tanri menyampaikan maksud dan tujuannya ketika kami duduk untuk makan bersama. Ia masih ingat untuk menagih sesuatu yang bahkan telah saya lupakan. Hal ini merupakan sebuah hal yang positif. Selain menunjukkan keseriusannya, ia juga menunjukkan pribadi yang waspada dan peka terhadap hal apapun yang berpotensi mengancam karirnya.
Sesungguhnya para klien yang berinteraksi kepada saya sebelum tahun 2016, memiliki keuntungan dan kerugian. Kerugiannya, jelas karena pada masa tersebut saya jarang menuliskan report reading. Sehingga ketika mereka harus menanyakan sesuatu, pilihannya hanya datang ke kota tempat saya berpraktek, atau mengundang saya secara langsung dengan biaya yang lumayan.
Keuntungannya, ada sisi personal bahkan pertemanan yang terjalin. Yang sulit untuk tercipta hanya sekedar lewat report reading yang baku sekaligus kaku.
Namun demikianlah kehidupan, selalu ada dua sisi yang menyertai setiap perubahan.
“Ya. Mulai 2014 Anda akan memasuki rangkaian tahun-tahun buruk yang akan sangat merepotkan. Selalu akan muncul gangguan-gangguan yang mengganggu kestabilan.” Saya menjawab Tanri setelah memeriksa chartnya. “Tahun depan akan terjadi perubahan besar pada alur kehidupan anda. Perubahan yang terjadi disebabkan musibah.”
“Musibah lagi?” Tanri terhenyak kursinya. “Musibah apa gerangan Master? Apakah bencana api lagi? Apakah kali ini ada cara dan trik untuk menghindarinya? Kalau mengenai asuransi jangan khawatir. Semenjak peristiwa terakhir, saya selalu memastikan bahwa pabrik saya tersebut selalu tercover.”
Saya diam, dan menatap Tanri.
“Saya baru saja mengira bahwa akhirnya pekerjaan saya telah selesai. Pabrik yang kemarin telah saya benahi dengan jauh lebih efisien dan menguntungkan. Saatnya bersantai sekarang. Namun mengapa seakan bencana ini tidak ada habisnya? Dan terjadinya selalu ketika saya mulai bisa menikmati hasil kerja keras saya? Sesungguhnya apa yang salah Master?”
Saya masih berdiam diri, namun kali ini saya berhenti menatap Tanri.
Sejenak kemudian saya menjawab, “Sebagai manusia, anda tidak kekurangan apapun. Kemampuan anda dalam merencanakan, mengekesekusi dan memanage saya yakin mumpuni. Dari awal perkenalan, chart anda telah menginformasikan hal ini. Namun ada kalanya faktor manusia terasa kecil dibandingkan kehendak langit dan bumi. Periode peruntungan dan tahun berjalan yang akan anda masuki masih mengharuskan anda untuk berjuang, belum boleh lengah.”
Mendengar hal ini Tanri bertanya lagi, “Lalu mengenai bencana api ini, apalagi yang harus saya lakukan untuk memastikan saya bisa melaluinya dengan baik seperti tahun kemarin?”
“Terkena bencana pada periode baik, memiliki efek yang sangat berbeda dibandingkan ketika periode buruk. Ketika periode baik, bencana bisa cepat teratasi. Bahkan bencana bisa berubah menjadi berkah seperti yang telah anda alami pada tahun lalu. Namun bencana tahun depan ini, anda membuang anda terombang-ambing selama 5 tahun ke depan.”
“Anda tadi menanyakan, apakah musibah tahun depan merupakan bencana api? Saya katakan, Ya. Meski api dalam artian berbeda.”
“Apa yang dimaksud dengan api artian berbeda ini?” Tanri bertanya lagi dengan mimik yang semakin khawatir setelah mendengar penjelasan saya.
“Tak apa. Tahun depan anda akan mengetahui mengenai arti api ini. Mohon jangan bertanya lebih lanjut lagi mengenai hal ini. Saran saya cuma satu, perubahan apapun yang terjadi, ingatlah bahwa anda seumur hidup belum berjalan pada periode baik. Bertahanlah menghadapi 5 tahun yang keras ini, setelah itu periode baik akan datang sampai usia tua”
Saya menutup sesi reading pada pertemuan tersebut, menyisakan Tanri yang kebingungan dan was-was. Namun pada malam tersebut saya merasa telah menginformasikan terlalu banyak hal, sehingga saatnya harus menutup mulut menahan perkataan.
Tahun depannya, Tanri mengalami masalah besar yang sampai kapanpun tidak pernah ia duga sebelumnya.
Sang partner yang memiliki mayoritas saham memiliki seorang anak yang telah menyelesaikan studynya dan kembali ke kampung halaman. Ayahnya, sang partner mayoritas tersebut berambisi menjadikan sang anak sebagai Direktur.
Rencana tercipta, strategipun disusun. Melalui sebuah RUPS, diajukanlah penggantian Tanri sebagai Direktur utama. Tanri dan ayahnya sebagai pemegang saham minoritas tidak berdaya. Mau tidak mau harus menerima keputusan ini.
Pada moment ini Tanri barulah paham apa yang saya maksudkan dengan bencana api dalam bentuk lain. “Fired” alias dipecat. Karena sakit hati, ia memutuskan untuk menjual keseluruhan saham yang ia miliki. Mengambil uang tunai yang ada, dan lalu mencoba peruntungan di luar perusahaan tersebut.
Ia benar-benar dipaksa memulai dari awal lagi.
Tahun 2014 sampai 2019 adalah tahun api dan tanah. Tahun yang mengacaukan kemurnian logam dan air. Tanri menjalani periode ini dengan terseok-seok. Saya hadir pada setiap langkahnya, dan membimbingnya untuk memaksimalkan periode penuh tantangan tersebut.
Menjalani periode buruk, memiliki seni tersendiri. Kecerdasan Tanri, dan disiplin diri yang ia miliki, menciptakan kemudahan untuk saya masuk dan mengakali destiny nya.
Ada banyak kisah tersendiri yang bisa dipetik dari perjalanan Tanri selama 5 tahun “mengakali” destiny ini, yang namun akan saya simpan untuk lain hari.
Pada suatu hari menjelang pertengahan tahun 2019, saya berkata kepadanya. “Ko Tanri, 5 tahun yang penuh tantangan telah kita lalui bersama. Keahlian anda sebagai manusia, dipadukan dengan keahlian saya dalam membaca alur destiny dan memanipulasi bumi telah diterapkan dengan maksimal. Pencapaian anda pada periode yang penuh gejolak lima tahun ini, tidaklah buruk-buruk amat.”
Ketika saya mengucapkan kalimat di atas, meskipun Tanri masih mengalami up and down, namun ia telah memiliki banyak landasan bisnis yang ia persiapkan dengan matang.
“Bulan depan, anda akan secara resmi memasuki periode baik. Kemurnian chart anda akan tercipta secara utuh. Pencapaian dan kesuksesan besar akan dicapai secara cepat. Inilah momentum yang lama telah kita tunggu. Periode kehidupan dan tahun berjalan telah memasuki siklus logam dan air, kemurnian hurting officer mencapai puncaknya. Demikian pula dengan peruntungan anda.”
Tanri adalah sosok yang cerdas. Ia pun mengerti bahwa segala hal yang ia persiapkan dan kerjakan, akan mendapatkan momentum dan kesuksesan. Segala yang hal perlu dilakukan sudah dilakukan. Kedepan saatnya untuk panen. Ia mengangguk dan mengaminkan apa yang saya ucapkan.
Demikianlah pada akhir 2020, setahun lebih setelahnya. Tanri telah memiliki banyak bisnis yang berjalan dengan stabil. Semuanya mendatangkan keuntungan yang tidak kecil. Pernah ketika saya bertanya, berapa jumlah perusahaan yang ia miliki sekarang. Ia hanya tertawa dan memberikan isyarat tidak bisa dihitung lagi dengan sepuluh jari.
Transformasi Tanri menciptakan keyakinannya yang lebih kuat lagi kepada seni chinese metafisik, terutama kepada saya. Hal ini yang membuatnya berani mendebat siapapun yang menganggap remeh cabang keilmuan ini.
Kembali pada cerita sebelumnya. Kekerasan sikap Tanri mengejutkan Ifan. Dalam kepalanya ia mulai menganalisa situasi. Ia jelas membutuhkan Yohan dan Tanri. Yang satu memiliki keahlian dan pengetahuan, sedangkan yang satunya lagi memiliki kekuatan modal dan pengaruh. Ia sadar, bahwa sesungguhnya ia tidak memiliki bargain apapun, hanya karena ia adalah teman Yohan.
Point terpenting, untuk sendirian melakukan investasi yang sangat besar tersebut, ia tidak berani.
Pada akhirnya, Ifan melunak dan menerima term yang diajukan oleh Tanri. Perdebatan di atas saya ketahui, Ketika saya diundang untuk membantu persiapan pembukaan perusahaan tersebut. Sesuatu yang menambah motivasi saya untuk melakukan hal yang terbaik.
Kantor pusat, kantor operasional, dan segala penataan di lapangan berlalu dengan cepat. Karena saya terlibat pada proses huntingnya, tidak ada masalah yang terlalu sulit untuk diatasi.
Ketika artikel ini dituliskan, bisnis baru mereka telah berjalan beberapa bulan. Dari hari pertama, keuntungan masuk dengan cepat. Dan dari bulan pertamanya saja, perusahaan tersebut bukan saja mampu untuk self sustain, melainkan telah mampu menghasilkan profit. Jika kondisi berjalan terus seperti ini, break even point akan tercipta pada bulan ke enam sampai ke dua belas.
Sejak itu, Tidak ada lagi kalimat tidak mempercayai FengShui dari mulut Ifan.
Pada artikel ini saya melenceng cukup jauh dan bercerita cukup panjang. Namun point yang terpenting adalah, Struktur hurting officer selalu terkenal oleh kemurnian dan keindahannya. Paling takut akan dua hal saja, yaitu element yang merusak kemurnian atau element yang rusak oleh kemurnian tersebut.
Salam.