Bentuk dan Energi

Dear Readers,

Segala sesuatu di permukaan bumi, memiliki sisi Yin dan Yang. Dua buah kutub yang saling berlawanan, namun saling melengkapi. Yang satu tidak bisa ada tanpa yang lainnya. Berkesinambungan, terhubung, dan saling mempengaruhi tanpa terputus.

Salah satu penerapan Yin dan Yang terletak pada pembagian antara Energi dan Bentuk.

Para praktisi senantiasa menggolongkan Energi kepada Yang. Memiliki sifat yang dinamis, bergerak, selalu berubah, cepat, dan tidak memiliki wujud nyata. Bisa dirasakan, memiliki efek yang besar, namun tak bisa disentuh. Energi, sering kali disebut sebagai nafas dari sebuah bentuk.

Sedangkan Bentuk dikategorikan ke dalam Yin. Ia memiliki wujud fisik dan nyata. Merupakan sebuah substansi yang tercipta dari energi yang berhenti dan menjadi solid, menciptakan sebuah wujud nyata dari energi. Sering pula disebut sebagai buah dari energi. Bersifat stabil, tenang, diam, dan padat.

Bentuk dan energi seperti dua sisi koin yang saling terhubung dan tak terpisahkan satu sama lain. Energi menciptakan bentuk, dan bentuk mewakili energi.

Berdasarkan Bentuk yang ada pada lingkungan dan di dalam sebuah site, Seorang praktisi FengShui bisa mengamati alur energi yang terdapat disana. Menangkap sirkulasi energi yang tidak kasat mata, dan mampu memanipulasi energi yang ada sesuai dengan kebutuhan.

Salah satu dasar pengamatan bentuk ini adalah teori lima element. Yang mana menyebutkan setiap element mengandung ciri bentuk yang unik, sebagai berikut.

  • Element Kayu dilambangkan oleh sebuah bentuk persegi panjang. Segala bentuk yang berbentuk lurus, kurus menjulang pada alam disebut sebagai element kayu.

  • Element Api dilambangkan oleh bentuk segitiga tajam. Segala sesuatu yang berbentuk runcing dan tajam pada alam disebut sebagai element api.

  • Element Tanah dilambangkan oleh bentuk persegi yang simetris atau hampir simetris. Segala sesuatu yang mengkotak dan berbentuk mendatar lebar pada alam disebut sebagai element tanah.

  • Element Logam dilambangkan oleh bentuk bulat, atau oval. Segala sesuatu yang berbentuk membulat pada sisi-sisinya, memiliki kesan tumpul pada alam, disebut sebagai element logam.

  • Element air dilambangkan oleh bentuk bergelombang. Segala sesuatu yang membentuk gerigi tumpul, atau berombak pada alam, disebut sebagai element air.

Seorang praktisi senantiasa mengamati kolerasi antara kelima jenis bentuk ini untuk mengetahui energi apa yang dominan pada sebuah site, dan muncul dari sektor apa. Setelah mengetahui baik atau buruknya bentuk tersebut, lalu bisa diambil langkah pencegahan, perbaikan, atau penguatan sesuai kebutuhan.

Ini pula alasan yang membuat seorang praktisi sangat sensitif terhadap perubahan bentuk yang ada. Baik perubahan pada lingkungan, ataupun perubahan pada interior sang rumah. Sebab mereka mengerti bahwa penempatan bentuk yang kacau, akan menciptakan kekacauan energi, yang tentu akan berpengaruh besar pada si penghuni rumah.

Pada bentuk layout, design denah sebuah rumah, senantiasa disarankan untuk menggunakan bentuk persegi. Sebab bentuk persegi merupakan pelambang dari tanah. Element yang paling ingin dihadirkan pada sebuah rumah tinggal, sebagai penyatuan manusia dengan bumi. Bentuk persegi merupakan bentuk yang paling mengakomodir dan bisa mengendapkan energi dengan maksimal.

Bentuk ornamen pada sebuah ruangan, harus memperhatikan keseimbangan komposisi penyusun dan penghuninya. Atau untuk apa ruangan tersebut dipergunakan. Diperlukan pengetahuan tambahan menyangkut interaksi element, dan kolerasinya kepada si penghuni rumah.

Bentuk ornamen di sekeliling rumah, atau pekarangan harus disesuaikan dengan manipulasi energi seperti apa yang dikehendaki. Sama seperti sebelumnya, diperlukan pengetahuan mengenai BaGua, interaksi element, dan perbintangan.

Namun bagi orang awam, sekaligus sebuah hal yang tak kalah pentingnya adalah bentuk luar sebuah rumah. Faktor ini akan sangat mempengaruhi energi yang mengalir di dalam. Sebab seperti pada wajah manusia, bentuk luar merupakan cerminan kondisi yang ada di dalam.

Seni arsitektur modern telah memunculkan banyak sekali design dan bentuk yang unik pada rumah tinggal. Ada yang meski unik namun tetap mempertahankan keharmonisan. Namun tidak sedikit pula yang memiliki bentuk nyeleneh dan melanggar prinsip keseimbangan. Alih-alih menjadi indah, sebaliknya selain aneh juga memiliki energi yang merusak.

Awal tahun 2000an, saya diminta untuk mengaudit sebuah rumah kediaman suami istri yang berprofesi sebagai arsitek. Rumah ini baru selesai melalui tahap renovasi. Oleh sang pemilik dijadikan kantor merangkap rumah. Semenjak menempati rumah baru tersebut, bukan saja orderan makin lama makin sepi. Namun setiap project yang mereka handle selalu berujung kepada kerugian. Semakin lama semakin terpuruk. Semua ini diperparah dengan hutang yang semakin menumpuk. Bisa disebut, tiada hari tanpa kedatangan penagih hutang ke kediaman mereka.

Sampai di depan kediaman sang arsitek tersebut, saya berdiri mengamati bangunan kantor merangkap rumah tinggal tersebut. Rumah ini didesign secara unik, menunjukkan ciri khas yang berbeda dibandingkan rumah pada umumnya. Penuh dengan garis-garis diagonal memotong sana sini wajah rumah membentuk banyak garis miring dan bahkan pada beberapa titik ada dua garis diagonal yang membentuk cross. Sungguh kacau.

Fitur paling ekstrem terletak pada sebuah tarikan garis dari atap lantai 2, berbentuk diagonal miring dan menghujam ke lantai dasar. Garis tersebut sekaligus menjadi palang atas pintu utama.

Rumah ini meski artistik, sangatlah tidak harmonis. Setiap garis yang menyilang menciptakan kekacauan energi, dan kekacauan yang ada sungguh merusak.

Saya menyarankan untuk mereka melakukan renovasi total bagian-bagian yang ekstrem di luar bangunan tersebut. Cukup dengan mengubah facade bangunan saja, sudah bisa memberikan solusi dan perbedaan yang besar.

Setelah berpamitan, beberapa waktu kemudian saya mengetahui bahwa pasangan arsitek tersebut tidak memenuhi permintaan saya. Mungkin karena alasan artristik, atau alasan budget. Pada akhirnya mereka mencoba bertahan tanpa mengubah rumah tinggal tersebut. Mereka berusaha bangkit kembali dengan mengevaluasi, memperbaiki management dan efisiensi sisi internal perusahaan.

Belakangan terdengar kabar yang kurang menyenangkan dari pasangan ini. Keduanya yang juga merupakan rekan bisnis terlibat pertengkaran besar. Suami dan istri terpecah dan bersengketa, Saling melaporkan dan berhadapan ke ranah hukum. Pada akhirnya rumah yang disebutkan tersebut dan juga banyak aset lainnya harus dilepaskan untuk membayar hutang.

Namun di antara banyak pengalaman saya mengenai Bentuk rumah, tidak ada yang lebih berkesan dibandingkan kisah di bawah ini.

Masih pada awal tahun 2000an, saya mengunjungi sebuah rumah tinggal di kawasan elit sebuah kota. Kawasan yang banyak dihuni oleh pejabat tinggi, dan para konglomerat. Memiliki penataan yang indah, jalan-jalan yang rindang dan luas, dan suasana mencerminkan prestige daerah tersebut.

Kali ini saya tidak sendiri, kebetulan sedang bersama Master You. Beliau sedang bergembira, sebab baru saja mendapatkan sebuah mobil Eropa keluaran terbaru. Ia duduk di belakang kemudi, saya duduk di sebelah sebagai navigator penunjuk jalan. Setelah sejenak, sampailah kami ke rumah yang dimaksudkan.

Kami menunggu sang klien di dalam mobil dengan mesin masih menyala. Saya mengambil kesempatan ini untuk mengamati bentuk bangunan yang dimaksud.

Rumah ini luas. Tanah dan bangunannya cukup untuk menampung sebuah pertandingan sepak bola. Dibangun dengan sangat megah dan tentu dengan biaya yang tidak sedikit. Namun dahi saya berkernyit ketika mengamati bentuk bangunan tersebut yang didesign dengan sangat kacau. 

Kenapa dikatakan kacau? Sebab rumah tersebut seperti gado-gado. Bentuknya yang luas, mungkin menggelitik rasa ingin berkreasi sang arsitek. Rumah tersebut memiliki bentuk persegi yang merupakan standart sebuah rumah, dipadukan dengan tarikan garis-garis lurus yang membentuk persegi panjang. Ada pula bagian melingkar yang muncul pada sebuah sisi balkon. Di atap terdapat bentuk atap segitiga pada satu sisi, dan atap mendatar pada sisi lain. Dan terakhir, seakan melengkapi kekacauan ini, terdapat ukir-ukiran berbentuk meliuk-liuk.

Kondisi yang tak biasa ini membuat saya mau tidak mau menggumam, “Bentuk seperti ini memiliki energi yang sangat kacau Cek (paman). Rumah seperti ini pasti banyak roh halusnya.”

Master You menatap bangunan tersebut, lalu menjawab. “Ya, seharusnya begitu. Harus diubah total ini.”

“Kertak-kertak !” Tiba-tiba entah dari mana asalnya, mobil Master You mengeluarkan suara gemeretak aneh.

“Kertak-kertak !!” Suara tersebut semakin nyaring dan membuat kami berdua kaget. Seperti seseorang memasukkan pipa besi ke dalam mekanisme mesin yang sedang berputar.

Master You dengan wajah pucat, spontan mematikan mesin mobilnya. Kami turun dan mengamati-amati ke sekeliling dan juga kolong mobil. Sama sekali tiada benda apapun yang tersangkut.

Ketika membuka kap mesin, juga tidak ada keanehan apapun.

Pada waktu yang bersamaan, klien yang mengundang kami tiba. Ia turun dari mobilnya, dan keheranan melihat kami berdua yang sedang sibuk celingak-celinguk mencari masalah pada kap mesin mobil yang terbuka.

Setelah menyapa sejenak sang klien, menceritakan secara singkat peristiwa yang baru terjadi, Saya lalu menyarankan kepada Master You, “Coba di-starter lagi Cek.”

Ketika Master You mencoba menyalakan mobilnya kembali, suara tersebut masih ada, bahkan lebih keras karena kali ini kami berdiri di depan kap mesin yang terbuka. Buru-buru beliau mematikan mesin kembali.

Kali ini ia mengambil telepon genggam dan menghubungi bengkel resmi mobil Eropa tersebut. Meminta kejelasan, mengapa mobil barunya yang belum sampai sebulan mengeluarkan suara demikian.

Pihak bengkel menyarankan untuk tidak melakukan apapun, dan berkata akan mengirimkan mekanik berikut mobil derek.

Demikian setelah memastikan urusan Master You selesai, sambil menanti sang mekanik, saya pun memutuskan untuk melanjutkan audit rumah tinggal tersebut. Toh sudah terlanjur datang, the show must goes on.

Kami pun berkeliling. Sesuai dengan apa yang saya amati dari bentuk luar tadi, energi pada bagian rumah terasa ganjil. Ada bagian-bagian tertentu yang memiliki energi terlalu kuat, sedangkan ada bagian lain yang sangat suram dan mengandung hawa Yin pekat. Antara ruangan yang satu dengan ruangan lain, tidak ada keharmonisan. Bahkan energi yang ada tidak konsisten.

“Rumah ini tadinya merupakan rumah keluarga besar kami.” Sang Klien memulai pembicaraan. “Sekarang kami sudah pindah ke rumah baru, dan bangunan ini telah kosong sekitar 2 tahun.”

“Rencananya, rumah yang besar ini akan saya pugar dan jadikan hotel. Bagaimana menurut Master? Apakah rencana saya tersebut bisa berjalan? Dan apa kesan yang anda peroleh setelah berkeliling tadi?”

Sebelum menjawab, Saya menatap sang klien yang berusia 40an tersebut. Lalu berkata, “Jika bentuk bangunan ini dipertahankan, tanpa melakukan renovasi total, takutnya rencana anda sulit untuk berjalan mulus.”

Sang tuan rumah cukup kaget, lalu bertanya, “Mengapa? Informasi apa yang anda dapatkan ketika berkeliling tadi?”

“Mr K, pada hari ini anda mengundang kami tentunya mengharapkan pandangan kami secara profesional. Sehingga maafkan saya terlebih dahulu jika saya akan menjawab blak-blakan saja.” Saya menjawab.

“Ya, ya. Silahkan Master berterus terang. Justru itulah alasan saya mengundang anda.” Sang klien menjawab dengan cepat.

“Dari awal kami sampai di depan rumah ini, sudah langsung bisa menerka apa masalah utama rumah ini. Energi yang ada di dalam rumah ini terlalu kacau, sehingga dengan mudah menimbulkan kerusakan.”

“Bagaimana anda bisa menyimpulkan demikian? Apa yang salah pada rumah ini?” Sang klien tergelitik ingin tahu.

“Mr K, di dunia ini, ada yang disebut sebagai faktor fisik, faktor energi dan faktor roh.” Saya mencoba menjelaskan.

“Faktor fisik adalah bentuk yang dapat kita lihat dan raba. Sedangkan faktor energi adalah sesuatu kekuatan yang tidak tampak yang namun nyata dalam kehidupan. Aliran listrik, panas dari matahari, tiupan angin, medan magnet, semuanya termasuk ke dalam sisi energi ini. Sedangkan yang terakhir adalah faktor dunia Roh, sesuatu yang lebih mistis. Sesungguhnya ketiga hal ini saling berkaitan, namun saya tidak akan membahas faktor roh karena bukan ranah saya.”

Mr K, sang klien diam dan mendengarkan sambil kami berjalan menuju pekarangan depan. Hanya berdua, Master You tinggal di dalam rumah tersebut.

“FengShui, seperti seni metafisik lainnya, banyak berurusan pada level Energi yang sesungguhnya sangatlah berkaitan dengan bentuk fisik. Bentuk tercipta dari energi, dan energi tercipta oleh bentuk. Sekarang lihatlah ke bangunan rumah tinggal anda ini, apa yang anda rasakan?”

Mr K memandang berkeliling ke rumah yang telah lama ia tinggalkan tersebut. Biasanya ia tidak merasakan ada keanehan, namun setelah mendengarkan penjelasan saya, mau tidak mau ia merasakan ada sesuatu yang janggal. Hanya, ia tidak tahu dimana.

Melihat sang klien yang kebingungan, saya lalu menyambung. “Rumah anda memiliki terlalu banyak bentuk geometri yang saling bertabrakan. Setiap bangun Geometri mewakili masing-masing energi dari lima element. Percampuran yang berlebihan ini menciptakan energi yang kacau balau pada seluruh rumah anda.”

“Mengenai bentuk mewakili energi saya dapat mengerti. Yang saya kurang paham adalah, jika demikian rumah saya memiliki banyak energi yang bercampur. Bukankah makin banyak energi makin baik dan komplit?” Sang klien bertanya lebih lanjut.

“Ucapan anda ada benarnya, dan memiliki logika.” Saya menjawab sambil tersenyum. “Namun coba bayangkan jika ke lima energi ini bercampur secara sembarangan? Apa yang akan terjadi?”

“Coba bayangkan secangkir kopi. Kopi yang pahit, bercampur dengan gula yang manis, bagaimana perpaduannya? Sempurna. Namun bagaimana jika pada secangkir kopi tersebut ditambahkan rasa asam, pedas, dan asin? Apakah masih bisa dikatakan sempurna?”

“Tentu rasanya akan amburadul!” Sang klien spontan menjawab.

“Demikianlah yang terjadi pada rumah anda ini. Sebuah bangunan yang memiliki dua jenis bentuk dikatakan sudah ideal. Menambah satu bentuk lagi, meski sedikit berlebih, masih diperbolehkan. Namun tidak boleh mencampur sampai kelimanya pada sebuah bangunan, terutama rumah tinggal. Pasti akan kacau!”

Meski tricky, namun penggunaan lima bentuk geometri pada sebuah bangunan tidak selamanya tabu. Namun diperlukan pengetahuan yang mumpuni mengenai tata cara penggunaannya.

“Lalu energi yang kacau ini, apa efeknya Master?”

Saya menghela nafas sejenak, pindah sedikit ke sisi pekarangan yang terkena sinar mentari lalu menjawab. “Seperti saya sebutkan tadi, ketiga faktor fisik, energi dan roh berkaitan satu sama lain. Energi yang kacau pertama akan mengundang kehadiran roh halus dari berbagai sisi. Rumah anda ini, sayangnya pasti berhantu. Dan sangat banyak sekali!”

Mr K terkejut mendengarkan hal ini. Lalu mengkonfirmasi, “Memang rumah ini banyak penghuni-nya. Ketika kami masih tinggal disini pun sudah sering mendapatkan penampakan. Apalagi sekarang setelah kosong sekian lama. Para security yang kami tugaskan untuk berjaga disini, telah kenyang terhadap gangguan dan penampakan.”

“Lalu masih ada efek yang lebih merusak dibandingkan kehadiran makhluk halus. Karena manusia hidup tidak terlepas dari interaksi energi, maka energi yang kacau pastilah menimbulkan masalah besar pada penghuninya. Jika bukan pada sisi karir dan keuangan, maka pastilah dari sisi emosional dan kesehatan.”

Tanpa menunggu sang klien menjawab, saya melanjutkan. 

“Menilik dari rumah yang notabene masih baru ini, dan fakta bahwa anda sekeluarga telah meninggalkan rumah ini, maka saya bisa menebak bahwa telah terjadi sesuatu yang tragis disini. Dari semua anggota keluarga, sosok paling tua lah yang paling rentan untuk terkena musibah. Ayah anda. Bisa mengalami masalah keuangan dan atau kesehatan. Yang lebih extreme, jika Destiny-nya kurang baik, bahkan bisa kehilangan nyawa.”

Kali ini Mr K terbelalak. Tanpa sengaja ia mundur selangkah. “A…apakah anda mengenal ayah saya?”

“Saya tidak kenal.” Saya menjawab singkat. “Namun silahkan beritahu saya, apa yang terjadi pada ayah anda?”

Mr K lalu bercerita, bahwa sang ayah merupakan seorang pengusaha sukses. Memiliki perusahaan pengangkutan, sekaligus memiliki beberapa pabrik di daerah luar kota. Kesuksesannya menciptakan ambisi untuk membangun sebuah rumah besar. Yang rencananya ditempati bersama dengan anak dan cucunya. Menikmati hari tua dengan bahagia dikelilingi oleh banyak keluarga.

Ia memiliki tiga orang anak lelaki yang telah berkeluarga. Sehingga inilah mengapa setiap bangunan rumah tersebut memiliki perbedaan design. Untuk menegaskan bahwa sisi bangunan mana yang ditempati anak yang mana.

Namun setelah pindah ke rumah tersebut, banyak gangguan terjadi. Satu persatu, situasi yang tadinya kondusif berubah menjadi penuh rintangan. Penampakan-penampakan, penyakit yang silih berganti pada masing-masing anggota keluarga, dan bisnis sang ayah pun menghadapi banyak masalah. Karena masalah karir ini pula, emosi sang ayah menjadi tidak stabil. Mudah untuk meledak, menggerutu, dan bersedih. Emosinya seperti pasang surut air laut yang datang silih berganti.

Suatu hari, terjadi demonstrasi pada pabrik sang ayah. Massa berkumpul dan menuntut banyak hal kepada sang pemilik pabrik. Kebetulan sang ayah sedang berada pada pabrik tersebut. Karena faktor emosional yang tidak stabil, ia pun melabrak mereka yang berdemo tersebut. Adu mulut tereskalasi menjadi kontak fisik. Sang ayah menjadi bulan-bulanan pekerjanya sendiri. Para security yang bertugas tidak kuasa mencegah amarah massa. Ketika akhirnya berhasil dievakuasi, sang majikan telah menghembuskan nafas terakhir.

Kejadian ini menimbulkan luka di hati keluarga besar Mr K. Mereka memutuskan untuk pindah menjauhi rumah yang penuh dengan kenangan pahit tersebut. Yang pada akhirnya membuat rumah yang bersangkutan telah kosong sampai kunjungan kami ini.

Tepat ketika Mr K menyelesaikan ceritanya, mekanik dan mobil derek yang telah dijanjikan akhirnya sampai. Master You yang sedari tadi tidak kelihatan, keluar dari rumah tersebut dan menghampiri para mekanik yang berhenti di samping mobilnya.

Setelah menceritakan masalah yang ada, sang mekanik pun mencoba menyalakan mesin mobil tersebut. Anehnya, kali ini sang mobil menyala tanpa ada masalah apapun. Suara yang tadinya mengganggu, lenyap tanpa bekas.

Master You dan saya berpandangan. Sambil tertawa lebar saya menyarankan Master You untuk membawa mobilnya untuk melakukan check up secara mendetail ke bengkel resmi mobil Eropa tersebut. Hal ini dengan segera disetujui oleh Master You.

Karena datang dengan menumpang, dan juga karena alasan lain, saya mengusulkan kepada Mr K untuk melakukan pertemuan selanjutnya di kantor miliknya. Keesokan harinya. Untuk membahas langkah apa yang akan dilakukan untuk rumah tinggal milik keluarganya tersebut.

Usulan ini disetujui oleh Mr K.

Singkat kata, setelah dilakukan pemeriksaan mendetail menggunakan komputer. Setelah dicoba berkali-kali, suara misterius yang kami bertiga dengar sebelumnya seakan lenyap ditelan bumi. Master You diperbolehkan untuk membawa pulang mobil barunya, sambil diwanti-wanti untuk segera menghubungi layanan bengkel tersebut jika ada masalah lanjutan.

Sesungguhnya apa yang terjadi? Mengapa mobil Master You bisa mengeluarkan bunyi aneh? Dan kemana Master You ketika saya dan sang klien mengobrol lama di pekarangan?

Saya bukanlah ahli pada bidang mistis dan dunia roh. Namun bentuk rumah yang mengundang makhluk halus, ditambah suara aneh pada mobil yang muncul bertepatan ketika Master You berkata hendak mengubah total rumah tersebut. Menciptakan sebuah hipotesis dalam benak saya, bahwa penghuni rumah tersebut merasa tidak nyaman dan terancam oleh kedatangan kami.

Inilah sebabnya, saya menyarankan Master You untuk berkeliling ke beberapa sudut rumah tersebut dan berdiplomasi dengan makhluk-makhluk yang tidak tampak tersebut. Beliau berkeliling sendiri sambil menggumamkan dalam hati, bahwa kedatangan kami hanyalah untuk mengamati FengShui, sama sekali tidak ada niat untuk mengganggu. Meminta agar roh yang ada di sana untuk mengampuni kendaraannya. Sebagai gantinya, nanti Master You akan memberikan satu tempat yang baik untuk dijadikan altar atau tempat mereka berdiam.

Tampaknya negosiasi beliau berhasil, sebab ketika menstarter kendaraannya kembali, masalah sebelumnya telah lenyap.

Keesokan harinya, ketika berkunjung ke kantor Mr K, saya menyarankan untuk merubuhkan total bangunan lama yang ada. Mengganti design bangunan dengan bentuk yang lebih selaras dan harmonis. Membangun altar dewa bumi, untuk menjadi tempat menetap para roh tersebut.

Saat ini, rumah lama keluarga Mr K telah lenyap. Pada tempat yang sama berdiri sebuah restoran megah yang ramai dikunjungi oleh pelanggan. Kisah dan sejarah kelam masa lalu secara perlahan terlupakan seperti sebuah dongeng di malam musim panas.