Mencari Sang Naga

Dear Readers,

Ketika berinteraksi dengan seni FengShui, kita sering mendengar istilah mencari Naga. Istilah ini sering dijadikan jargon marketing oleh orang-orang yang disebut Master FengShui. Rumah anda berada di kepala naga, site anda berada di ekor naga, dsb. Mendengarkan kalimat-kalimat seperti ini, sering kali saya hanya menggelengkan kepala, karena meskipun absurb, pembodohan-pembodohan seperti ini sangatlah populer dalam menarik minat orang awam.

Keilmuan FengShui kuno menempatkan Long, Naga (龍) sebagai salah satu prinsip pertama dalam mengamati sebuah site. Namun yang dimaksudkan sudah jelas bukanlah naga dalam artian hewan mitos tersebut.

Istilah Naga dipakai untuk menggambarkan aliran energi bumi yang sering disebut nadi bumi (脈). Merupakan saluran tempat energi bumi mengalir dengan kuat, membawa getaran tanah atau Qi yang berkelanjutan, tidak terputus dan tanpa henti.

Seperti pada tubuh manusia, nadi bumi juga menonjol dalam bentuk gugus pegunungan dan gugus bukit. Pegunungan yang menjalar panjang itulah nadi bumi, dan bentuk pegunungan yang mengalir berkelok-kelok itulah yang sering digambarkan sebagai naga. Memiliki ekor, kepala, cakar, dsb.

Jadi, naga yang disebutkan pada istilah FengShui kuno adalah gugus pegunungan yang melambangkan urat nadi bumi. Sehingga disini bisa dimengerti dengan jelas, mengapa sangat absurb jika ada seorang Ahli FengShui yang menyatakan ada naga pada sebuah kompleks perumahan di tanah datar. Karena yang tersisa di tanah datar adalah nadi bumi minor, yang sudah sangat jauh dari arteri utama.

Selain naga bumi/nadi bumi/naga gunung, ada pula formasi yang disebut naga air. Yang terbentuk dari aliran sungai yang berkelok-kelok. Dan masih ada pula naga yang terbentuk dari formasi awan dan hujan dari langit. Namun topik ini biarlah kita simpan untuk artikel berikutnya.

Long/Naga merupakan saluran energi bumi. Kemudian ada pula istilah kedua yang sering disebut sebagai Xue (穴) yang secara harfiah berarti Gua atau Titik. Namun istilah ini sering saya sebut sebagai Long Xue, Sarang Naga.

Seperti titik meridian, titik akupunture di tubuh manusia, Sarang Naga merupakan titik tempat energi yang dibawa oleh nadi bumi berkumpul. 

Manusia tidak bisa menerima energi nadi bumi secara direct, disebabkan getaran energi yang terlalu kuat malah bersifat merusak. Inilah sebabnya perlu dicari dimana muara energi yang kuat tersebut berkumpul. Karena titik tempat energi berkumpul ini memiliki sari pati energi yang murni. Dan yang terpenting adalah ia siap dipergunakan. Seperti nektar madu yang telah selesai diextract.

Kedua prinsip dasar inilah yang sering dipergunakan pada pengamatan pertama kualitas sebuah site. Mencari aliran energi, dan memburu titik tempat energi tersebut berkumpul. Mengamati Naga dan mencari Sarangnya. Di zaman kuno bahkan disebutkan bahwa Ia yang mampu mendapatkan titik ini (menjadi kuburan leluhur atau rumah tinggal), akan menjadi seorang Raja.

Pada zaman sekarang prinsip mencari naga ini jarang diterapkan karena minimnya gugus pegunungan atau bukit di daerah perkotaan (terutama pusat kota). Lain halnya jika orang tersebut rela tinggal pada daerah agak pinggiran.

Secara pribadi saya menyukai perjalanan berburu naga ini. Terutama karena kemajuan teknologi menciptakan banyak kemudahan dalam mencari titik sarang naga. Namun, untuk sarang naga yang kebetulan berada di tengah kota, lengkap dengan fasilitas listrik, air, sambungan internet, dan segala kemudahan peradaban tidaklah banyak. Oleh karena itu, setiap klien yang kebetulan mendapatkan jodoh untuk membangun rumah di sarang naga selalu merupakan sosok yang istimewa. Dalam benak saya, dan terutama dalam pencapaian kehidupan orang tersebut.

Bertahun-tahun yang lalu, atas rekomendasi seorang klien, saya berkunjung ke kediaman Mr.Gao. Seorang pengusaha senior berusia 60an yang telah malang melintang bergelut di dunia persilatan. Sepak terjangnya dikenal baik oleh semua orang di kotanya, reputasinya juga baik dikarenakan sikapnya yang setia kawan, berprinsip dan juga murah hati.

Namun ketika bertemu beliau, sosok yang saya lihat bukanlah seorang pengusaha sukses yang pernah memiliki aset tak terhitung di kota tersebut. Kesan yang ia berikan adalah seorang pria tua yang telah burn out. Lelah dan kehilangan semangat secara fisik maupun mental.

Beberapa tahun belakangan, bisnis Mr.Gao meredup. Sebagian bisnisnya mangkrak, dan sebagian lagi yang dijalankan bersama partner menunjukkan indikasi besar bahwa ia mendapatkan bad deal, jika tidak ingin disebut tertipu. Kondisi kesehatan beliau juga drop. Kombinasi stress menahun dan kebiasaan minum alkohol merusak liver beliau. Ia merasa telah berada pada penghujung peruntungannya, bahkan penghujung usianya.

Setelah mengobrol sejenak, dan memeriksa destiny, saya mengetahui bahwa peruntungan beliau masih ada. Masih ada momentum terakhir dalam kehidupannya yang bisa mendatangkan pencapaian. Berdasarkan hal ini, audit FengShui pun saya lakukan. Sebab tidak ada cara yang lebih baik untuk memperbaiki peruntungan seseorang selain memaksimalkan dukungan bumi. Bahkan terkadang dalam kondisi peruntungan sedang buruk, faktor bumi bisa saja menekan. Hal ini membuat saya menarik kesimpulan bahwa pasti ada yang salah pada rumah tinggal beliau.

Audit FengShui dilakukan. Dan seperti yang saya duga sebelumnya, posisi dapur rumah ini memiliki formasi merusak yang disebut Api merusak Gerbang Langit, “火在天門”. Pantas saja sebagai kepala rumah tangga, Mr.Gao terkena musibah tanpa henti. Beruntung secara BaZi ia masih memiliki sisa usia, sehingga nyawanya terselamatkan. Sebab biasanya, formasi serupa pastilah akan membunuh kepala keluarga.

Saya menginformasikan situasi ini kepada suami istri Gao. Meminta untuk melakukan perubahan yang diperlukan. Mematikan api dapur, dan mencari titik lain untuk memasak.

Permintaan saya ini dituruti oleh Mr.Gao. Karena kebetulan mereka memiliki rumah yang luas dengan taman yang juga luas, Tidak sulit untuk mencari titik lain yang dipergunakan sebagai dapur darurat. Sementara menunggu dapur lama diperbaiki.

Sekitar tiga bulan kemudian, saya diundang lagi ke kediaman Mr.Gao. Kali ini beliau tampak seperti seseorang yang berbeda. Raut wajah lebih segar, dan semangatnya kembali. Ia bercerita bahwa pasca perpindahan kompor yang dilakukan tiga bulan lalu, ia terhindar dari sebuah masalah besar. Bencana yang jika ditinjau secara logika, sangatlah tidak mungkin untuk dihindari. (Karena beberapa alasan, detil masalah ini harus saya tutupi)

Peristiwa tersebut merupakan satu kabar baik dalam kehidupan beliau setelah sekian lama. Oleh karenanya, beliau menjadi lebih yakin. Menganggap bahwa ternyata memang selama ini posisi dapurnya lah yang membawa kesialan. Semangatnya timbul. Dan berbarengan dengan hal tersebut, kesehatannya juga pulih. Mr.Gao yang kali ini saya temui, sangat jauh berbeda dibandingkan sosok tua dan loyo tiga bulan yang lalu.

Perkembangan kesehatan Mr.Gao ini sesuai dengan rencana yang ada dalam benak saya. Sehingga setelah kondisi fisiknya terbenahi, tiba saatnya untuk melakukan penempatan formasi air pada rumah tersebut. Sebagai booster yang akan melipatgandakan energi, dan mempercepat datangnya peluang.

Air lalu ditempatkan, dan diaktifkan.

Pasca pengaktifan air tersebut, mesin bisnis Mr.Gao yang telah lama padam aktif kembali. Banyak asetnya yang terkunci bisa dicairkan dan terjual. Tawaran kerjasama dari sana sini pun datang, dan semuanya mendatangkan keuntungan. Sang macan telah bangun dan bertarung kembali, mengklaim kedudukannya.

Salah satu alasan kesuksesan dan ujung tombak Mr.Gao adalah putra pertamanya. Ketika pertama kali saya bertemu, sang anak baru saja menyelesaikan study di Australia. Diminta dengan sedikit paksaan untuk kembali ke Indonesia, membackup usaha sang ayah. Sebagai persiapan jika sewaktu-waktu kondisi kesehatan sang ayah memburuk.

Mr.Gao junior sedari muda sudah menempuh pendidikan di luar negri. Kembali ke Indonesia sangat tidak terbiasa. Apalagi kemampuan bahasa Indonesianya juga lemah. Ia merasa seperti ikan yang naik ke darat, tidak berada pada ekosistemnya. Hal ini membuatnya Sangat pesimis. Ia tidak percaya bahwa ia bisa mendapatkan kesuksesan di negara yang asing baginya ini.

Karena telah berkeluarga, ia pun berencana hendak mencari rumah tinggal untuk keluarganya sendiri. Sang ayah meminta bantuan saya untuk mencari lahan yang sesuai dan merencanakan rumah tinggal tersebut. Biaya tidak menjadi masalah. Syarat dari beliau hanya dua. Harus lahan di tengah kota, dan di dalam kompleks perumahan.

Mendapatkan tugas seperti ini, menggugah antusiasme saya. Mr.Gao jelas memiliki kemampuan membeli lahan apa saja yang di jual di kota ini. Hal ini membuat Bola panas berada di tangan saya. Mampukah mencari tanah yang memiliki kriteria terbaik, dan memuaskan sebagai seorang praktisi, dan terutama membawa kemajuan bagi sang anak setelah menempatinya.

Saya membuka peta kota. Meski kota tempat mereka berdiam ini tidak memiliki aliran sungai yang nyata. Namun sisi positifnya memiliki gugus perbukitan yang jika ditelusuri, merupakan kelanjutan gugus nadi bumi yang terbentang dari daratan Asia. Sang Naga hadir. Tinggal mencari sarangnya.

Didampingi putra Mr.Gao, saya menghabiskan beberapa waktu sampai akhirnya kami menemukan satu titik yang sempurna. Berada di tengah kota, dan mampu menyerap energi nadi bumi. Meski bukan sarang naga yang sempurna seperti pada text kuno, namun ia memiliki posisi yang mampu menyerap energi dari gugus perbukitan yang membelah kota tersebut. Ada akumulasi energi yang kuat dan bisa dipergunakan. Naga dan Harimau bersatu menciptakan perkawinan Yin dan Yang. Ekosistem dan kualitas tanah juga sangat baik. Lingkungan sekitar mendukung. Untuk posisi di tengah kota, titik seperti ini sudah bisa disebut sebagai pencapaian yang luar biasa.

“Bro, seperti apa kira-kira efek setelah saya menempati tanah ini?” Mr.Gao Junior bertanya dalam bahasa Mandarin. 

“Pada zaman dahulu, mereka yang bisa menempati sarang naga selalu ditakdirkan menjadi Raja.” Saya menjawab sang anak yang beberapa tahun lebih muda tersebut. “Di kota ini, meski mungkin masih ada beberapa site yang lebih baik, namun jumlahnya tidaklah banyak.”

“Saya tidak berani memikirkan untuk menjadi raja.” Gao Junior menimpali saya tanpa bersemangat. “Terus terang saya kurang kerasan di negara ini. Sebabnya banyak hal yang saya kurang cocok dan tidak mengerti. Apalagi Masalah papa sangatlah ruwet, mau mengurainya pun tidak tahu harus mulai dari mana.”

Keraguan putra Mr.Gao ini sangat beralasan. Sebagai seseorang yang menghabiskan waktunya di luar negri, dengan sistem dan aturan yang tertata jelas, ketika dipaksa untuk kembali tentu ia merasa seperti diterjunkan ke hutan rimba. Banyak penyesuaian dan adaptasi yang harus ia lakukan.

“Ada tiga hal yang ingin saya sampaikan untuk menjawab keraguan anda ini. Tiga alasan mengapa kata-kata menjadi ‘Raja’ saya ucapkan sebelumnya.” Saya menjawab keraguan Mr.Gao junior. “Tiga alasan yang selalu menentukan baik buruk, kesuksesan dan kegagalan manusia.”

“Pertama adalah faktor langit. BaZi anda mendukung untuk berjalan pada periode yang baik. Pergerakan anda di tahun ini akan mengubah kehidupan anda, dari yang tadinya lemah dengan wealth terlalu kuat. Mulai dari tahun ini akan mendapatkan kekuatan dan dukungan yang membuat anda mampu untuk menjadi lebih dewasa. Dari sosok yang tadinya tidak memiliki kemampuan untuk mengontrol kekayaan sang ayah yang terlalu besar, menjadi sosok yang bisa dipercaya dan bahkan akan melipatgandakan apa yang sudah ada. Kelak pencapaian anda akan lebih besar dibandingkan ayah anda.”

“Kedua adalah faktor bumi. Sarang naga tidak pernah berjodoh dengan orang yang biasa-biasa saja. Sehingga jika anda berhasil membangun rumah tinggal pada titik ini akan terjadi dukungan bumi yang luar biasa. Dan ya, saya orang pertama yang menjamin suatu hari anda akan menjadi ‘Raja’. Minimal pada kota tempat anda berdiam ini.”

Saya berhenti sejenak untuk menarik nafas, dan memperhatikan bentuk wajah sang Putra sulung ini. Seluruh fitur wajahnya baik, memiliki ciri kaya dan terhormat. Pensiun pada usia tidak terlalu tua, namun setelah menggapai langit. Satu lagi faktor yang memberikan keyakinan bahwa kesuksesan sudah dekat kepadanya.

“Dan yang terakhir, adalah faktor manusia. Setelah dukungan langit dan bumi anda dapatkan, Sebagai seorang manusia, apa yang akan anda lakukan? Beralasan dan melarikan diri dari area pertempuran? Membiarkan ayah anda berjuang sendirian? Dan lalu setelah ia lumpuh, mau tidak mau anda meneruskan bisnis ini? Sungguh tidak bijaksana.” Saya menyambung, “Pelajari apa yang bisa anda pelajari. Satu saat satu langkah. Tidak perlu tergesa-gesa. Mumpung anda memiliki mentor dan pelindung yang mampu memberikan anda bimbingan.”

“Saat ini, yang perlu anda lakukan hanya satu hal.” Tanpa menunggu jawabannya, saya menyambung, “Terlibatlah secara langsung. Buka project dari kecil-kecilan terlebih dahulu sembari belajar. Anda pasti akan melihat bahwa sesungguhnya semuanya sangat mudah, dan akan memberikan hasil.”

Ada keheningan sesaat setelah saya menutup kalimat ini. Tampak Mr.Gao junior merenung dan berpikir. Lalu ia membuka suara, “Baik Bro. Saya akan mencoba semaksimal saya. Mohon bimbingan Bro ke depannya.”

“Pintu saya selalu terbuka untuk anda.”

Singkat cerita terjadilah proses pembelian tanah, Design dan pembangunan rumah tinggal tersebut. Yang kemudian ditempati oleh putra Mr.Gao hampir dua tahun kemudian.

Sembari melakukan pembangunan rumah tinggalnya, Mr.Gao junior mulai memanfaatkan aset sang ayah. Membuka project property dengan design dan konsep yang melibatkan saya dari sisi FengShui. Satu demi satu project yang ia miliki terjual dan mendatangkan keuntungan. Nama dan reputasinya naik secara cepat.

Setelah menempati rumah barunya, ia berlari semakin kencang. Mengembangkan sayap dan membuka perusahaan baru di luar milik ayahnya. Perusahaan baru ini memiliki skala project yang jauh lebih besar. Berpartner dengan pengusaha skala nasional.

Ketika artikel ini ditulis, cakupan dan skala bisnis Mr.Gao junior telah jauh melebihi sang ayah. Ia telah menjelma menjadi ‘Raja’ yang menjadi salah satu penguasa pada bidang bisnisnya. Basis bisnisnya yang tadinya hanya skala lokal, bahkan telah merambah ke dunia internasional. Wajahnya sering tampil pada media nasional. Sepak terjangnya masih panjang, dan momentumnya masih jauh dari garis finish.

Saya menjadi saksi transformasi seorang pangeran yang kehilangan kepercayaan dirinya, menjelma menjadi seorang “Raja”. Selain dukungan dari faktor langit, kesuksesannya juga tidak terlepas dari dukungan energi sang naga.

Mengamati bumi, adalah mengamati sang naga. Memilih site adalah mencari sarang naga.

Salam.